PT XL Axiata Tbk dan Kinerjanya

PT XL Axiata Tbk. ("XL") didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Enam tahun kemudian, XL mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group – pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari – dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui). Nama XL kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan bisnis utama di bidang penyediaan layanan teleponi dasar.

XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services).
Sekarang bagaimana laporan keuangan PT XL Axiata Tbk dari tahun 2006 sampai pertengahan 2010 (Juni 2010). Berikut adalah ringkasan Neraca dari tahun 2006 hingga juni 2010.



Total Aset PT XL Axiata Tbk naik sangat signifikan dari tahun 2006 ke tahun 2008. Namun sayangnya kenaikan total aset ini banyak dibiayai oleh hutang, dengan kata lain hutang perusahaan bertambah dan tidak terlalu banyak perubahan pada total ekuitas. Jadi perusahaan cukup berisiko atas hutangnya yg lebih besar daripada ekuitasnya.

Lanjutkan ke laporan laba rugi PT XL Axiata Tbk. dari tahun 2006 hingga juni 2010

Rugi Laba PT XL Axiata

Pendapatan perusahaan ini terus bertambah dari tahun 2006 hingga 2009 (th 2010 masih berjalan). Namun perusahaan ini kurang efisien dan efektif sehingga expenses perusahaan jauh lebih meningkat daripada pendapatanya. Yang pada akhirnya membuat profit perusahaan tidak semakin naik malah semakin turun dan rugi di tahun 2008. Tetapi di tahun 2009 perusahaan berhasil mengembalikan keadaan perlahan dan laporan laba rugi menunjukkan profit di tahun 2009.

Berikut penggunaan rasio-rasio keuangan untuk menilai kinerja PT XL Axiata Tbk.

Rasio Keuangan PT XL Axiata

  • Current ratio menunjukkan angka yang kecil (dibawah 1 atau 100%) namun di tahun 2009 current ratio naik, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya semakin meningkat dalam artian memperkecil risiko.
  • Pembagian dividen hanya pada tahun 2006 dan tahun 2007
  • EPS (Earning per Share) jelas rasio ini mengikuti perkembangan net income yang rugi di tahun 2008 dan naik di tahun 2009.
  • DAR (Debt to Total Aset Ratio) menunjukkan jika total aset banyak dibiayai oleh hutang. semakin tinggi semakin berisiko.
  • DER (Debt to Equity Ratio) fungsinya sama dengan DAR, menunjukkan angka yang semakin tinggi yang artinya semakin berisiko.
  • ROA merupakan rasio yang menunjukkan return (net income) yang dapat dihasilkan dengan memanfaatkan aset perusahaan. Hasilnya menunjukkan penurunan dan minus di th 2008 namun naik di tahun 2009.
  • ROE ini adalah rasio yang menunjukkan persentase laba yang diperoleh atas investasi dari para pemegang saham. Fluktuatif hasilnya tak jauh beda dengan EPS, dan ROA.
  • GPM (Gross Profit Margin) dan OPM (Operating Profit Margin) menunjukkan angka kenaikan dari tahun ke tahun, namun lain halnya dengan NPM (Net Profit Margin) yang turun dan naik kembali ditahun 2009. Hal ini artinya other expenses perusahaan naik ini bisa bunga perusahaan naik (terang saja jumlah hutangnya juga meningkat).
  • Payout ratio adalah prosentase bagian dari EPS yang dibagikan untuk dividen
  • Yield adalah dividen dibagi dengan harga saham, ini menunjukkan return yang didapat pemegang saham yang telah berinvestasi (ibarat kalau di bank adalah suku bunganya)

0 comments:

Posting Komentar